
TJ Dillashaw merupakan salah satu nama terkemuka dalam
dunia Mixed Martial Arts (MMA), terutama di divisi bantamweight. Dikenal karena gaya bertarung yang agresif, teknik striking yang akurat, serta kecerdasan strategi di dalam octagon, Dillashaw telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung paling berbakat di era modern UFC. Namun, perjalanan kariernya juga dibumbui kontroversi yang menjadikannya sosok yang kompleks dan menarik untuk diulas lebih lanjut.
Awal Karier dan Kebangkitan di UFC
Dari Gulat ke MMA
TJ Dillashaw lahir pada 7 Februari 1986 di Sonora, California, dan sejak kecil sudah menunjukkan bakat dalam olahraga gulat. Ia berkompetisi di tingkat universitas di California State University, Fullerton, dan prestasinya sebagai pegulat menjadi dasar penting dalam transisinya menuju dunia MMA. Setelah lulus, Dillashaw mulai berlatih di Team Alpha Male, gym terkenal yang melatih banyak petarung kelas ringan dan bantamweight.
Debut Profesional dan The Ultimate Fighter
Dillashaw memulai karier profesional MMA pada tahun 2010 dan menarik perhatian publik ketika berpartisipasi dalam reality show The Ultimate Fighter: Team Bisping vs. Team Miller pada 2011. Meskipun ia kalah di final, penampilannya menarik perhatian UFC dan ia dengan cepat dikontrak oleh organisasi tersebut.
Juara Dunia dan Dominasi di Bantamweight
Menjadi Juara UFC Bantamweight
Nama TJ Dillashaw benar-benar melonjak pada tahun 2014, ketika ia mengejutkan dunia dengan mengalahkan juara bertahan Renan Barão di UFC 173. Kemenangan tersebut dianggap sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah UFC. Dillashaw mendominasi Barão sepenuhnya, menunjukkan kecepatan, ketepatan, dan gerakan yang luar biasa. Ia mempertahankan gelar tersebut dan membuktikan bahwa kemenangannya bukan kebetulan.
Persaingan Sengit dengan Cody Garbrandt
Salah satu rivalitas paling intens dalam karier Dillashaw terjadi dengan mantan rekan satu timnya, Cody Garbrandt. Keduanya pernah berkonflik di media, dan dalam pertarungan yang berlangsung di UFC 217, Dillashaw berhasil mengalahkan Garbrandt dengan KO, merebut kembali gelar bantamweight. Ia kembali menang dalam rematch mereka di UFC 227 pada 2018, mengukuhkan posisinya sebagai penguasa divisi bantamweight.
Kontroversi dan Penangguhan
Kasus Doping yang Mengguncang Karier
Di puncak kariernya, TJ Dillashaw memutuskan untuk turun ke kelas flyweight dan menantang Henry Cejudo pada 2019. Namun, usahanya gagal setelah kalah via TKO cepat. Tak lama setelah itu, dunia MMA dikejutkan oleh pengumuman bahwa Dillashaw positif menggunakan EPO, zat peningkat performa ilegal. Ia kemudian menerima hukuman skorsing selama dua tahun dari USADA, yang mencoreng reputasinya sebagai petarung elit.
Kembali ke Octagon
Setelah menjalani masa hukuman, Dillashaw kembali bertarung pada 2021 dan meraih kemenangan yang kontroversial atas Cory Sandhagen. Meskipun comeback-nya menunjukkan bahwa ia masih memiliki kemampuan tinggi, banyak penggemar yang meragukan warisan dan integritasnya dalam dunia MMA.