
Jared Cannonier, yang dikenal dengan nama julukan “The Killa
Gorilla,” merupakan salah satu atlet teratas di divisi tengah UFC. Dengan serangan yang kuat dan tubuh yang mengesankan, Cannonier telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kontender utama untuk meraih sabuk juara UFC. Prosesnya naik melalui berbagai kategori berat di UFC menjadikannya sosok petarung yang sangat diperhitungkan.
Awal Karier dan Latar Belakang
Dari Heavyweight ke Middleweight
Jared Cannonier dilahirkan pada 16 Maret 1984 di Anchorage, Alaska, Amerika Serikat. Sebelum terjun ke arena MMA, ia memiliki pengalaman di bidang seni bela diri dan tinju. Ia memulai perjalanan MMA-nya pada tahun 2011 dan tidak lama kemudian menunjukkan kemampuannya di panggung MMA.
Awalnya bertarung di kategori heavyweight, Cannonier memilih untuk pindah ke kelas light heavyweight dan akhirnya menetap di middleweight, keputusan ini membawa banyak perubahan positif bagi kariernya. Perjalanan tersebut membuatnya semakin berpotensi, lebih cepat, dan lebih terampil dalam teknik bertarung, terutama dalam hal striking.
Debut UFC dan Proses Pembentukan Karier
Cannonier memulai debutnya di UFC pada tahun 2015 dengan kemenangan KO melawan Sean O’Connell di UFC on Fox: dos Santos vs. Miocic. Kemenangan ini menegaskan bahwa Cannonier adalah petarung yang patut diwaspadai berkat kemampuan strikingnya yang luar biasa.
Walaupun beberapa kali mengalami kekalahan, Jared tidak kehilangan semangat untuk terus berbenah. Seiring waktu, ia berhasil mengasah kemampuannya dan menunjukkan konsistensi, terutama setelah pindah ke divisi middleweight.
Gaya Bertarung dan Kekuatan Utama
Kekuatan Pukulan yang Menghancurkan
Jared Cannonier dikenal karena kekuatan pukulannya yang menakjubkan. Ia memiliki sejumlah kemenangan besar melalui KO/TKO yang menjadikannya salah satu petarung dengan pukulan terkuat di UFC. Kecepatan dan ketepatan serangannya membuatnya menjadi ancaman nyata di dalam oktagon. Cannonier tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kemampuannya untuk membaca gerakan lawan dan menciptakan strategi yang efektif.
Pukulan terkuatnya sering berasal dari siku, tinju, dan kaki. Cannonier juga memiliki tendangan keras yang seringkali melukai lawan. Gaya bertarungnya yang agresif namun terkontrol membuatnya selalu unggul saat bertanding melawan rival yang lebih defensif.
Pertarungan Terbaik dan Rekor UFC
Dalam karier UFC-nya, Cannonier telah bertemu dengan beberapa petarung papan atas seperti Robert Whittaker, Israel Adesanya, dan Jack Hermansson. Meski belum meraih gelar dunia, Cannonier telah menunjukkan dirinya sebagai kontender yang sangat berbahaya dalam divisi middleweight.
Pertarungan terkenalnya melawan Robert Whittaker di UFC 254 pada tahun 2020 adalah salah satu pertandingan paling menarik dalam kariernya. Meskipun kalah, Cannonier memberikan perlawanan yang gigih dan menunjukkan bahwa ia siap untuk meraih posisi teratas di UFC.
Ketahanan dan Mental Baja
Selain serangan yang kuat, Cannonier juga dikenal memiliki mental yang kuat dan ketahanan yang luar biasa saat menghadapi tekanan. Dalam setiap pertarungan, ia tidak mudah untuk menyerah meskipun dalam kondisi sulit. Hal ini menjadikannya petarung yang selalu layak diperhitungkan, karena ia mampu bertahan dari serangan lawan dan terus memberikan ancaman dengan serangan balasan yang mematikan.
Masa Depan di UFC dan Potensi Gelar
Pesaing Serius untuk Gelar Juara
Dengan usianya yang masih relatif muda sebagai petarung UFC dan kemampuan yang semakin meningkat, Jared Cannonier memiliki peluang besar untuk mendapatkan posisi sebagai juara di kategori middleweight. Jika ia mampu memperbaiki beberapa kekurangan dalam aspek teknik bertarung dan terus menjaga kondisi fisik serta mentalnya, ia berpotensi menjadi kandidat terdepan dalam perebutan gelar juara UFC dalam waktu dekat.
Seiring perjalanan kariernya, Cannonier tetap menjadi petarung yang diperhatikan dalam divisi middleweight, dan banyak penggemar serta pengamat MMA meyakini bahwa ia akan segera meraih puncak kariernya.