
Jhonata Wilhan Diniz, lahir pada 23 Juni 1991 di Curitiba, Brasil,
merupakan petarung MMA profesional yang saat ini berlaga di divisi heavyweight UFC. Dengan tinggi 6’4″ (192 cm) dan berat sekitar 253 lbs (115 kg), Diniz dikenal dengan gaya bertarung agresif yang berfokus pada kickboxing dan Muay Thai. Ia memiliki sabuk hitam dalam Muay Thai serta sabuk biru dalam Brazilian Jiu-Jitsu di bawah bimbingan Sérgio Moraes.
Perjalanan Karier Profesional
Dari Kickboxing ke MMA
Sebelum masuk ke dunia MMA, Diniz adalah seorang kickboxer yang sukses dengan catatan 22 kemenangan (15 KO) dan 7 kekalahan. Ia pernah meraih gelar juara Tatneft Cup +80 kg pada tahun 2021 dan juga merupakan pemegang gelar ACB Kickboxing Heavyweight Champion.
Debut dan Perjalanan di UFC
Diniz memulai karier MMA profesionalnya pada Mei 2022 dan memiliki rekor yang mengesankan dengan 8 kemenangan dan 1 kekalahan. Ia berhasil mendapatkan kontrak UFC setelah menang TKO atas Eduardo Neves di Dana White’s Contender Series pada September 2023. Dalam debut UFC-nya pada April 2024, Diniz mengalahkan Austen Lane dengan KO di ronde kedua, yang memberinya penghargaan “Performance of the Night”. Ia kemudian berhasil mengalahkan Karl Williams melalui keputusan mutlak pada Agustus 2024.
Namun, pada November 2024, Diniz mengalami kekalahan pertama dalam karier MMA-nya ketika menghadapi Marcin Tybura di UFC 309. Pertarungan itu dihentikan oleh dokter di akhir ronde kedua akibat cedera wajah yang serius. Walaupun demikian, Diniz tetap optimis dan bertekad untuk meningkatkan kemampuan grappling-nya.
Gaya Bertarung dan Statistik
Dominasi Striking
Diniz dikenal sebagai striker yang mematikan, dengan 7 dari 8 kemenangan MMA-nya diraih melalui KO/TKO. Ia memiliki rata-rata 3,36 serangan signifikan per menit dengan tingkat akurasi 53%. Namun, ia juga menerima rata-rata 2,96 serangan signifikan per menit dengan tingkat pertahanan sebesar 49%.
Kelemahan dan Perbaikan
Kekalahan dari Tybura menunjukkan perlunya perbaikan di aspek pertahanan grappling. Diniz telah menyatakan niatnya untuk fokus pada pengembangan kemampuan ground game-nya agar ia bisa menjadi petarung yang lebih lengkap.
Masa Depan dan Ambisi
Evaluasi dan Persiapan
Kekalahan dari Tybura memberikan Diniz pelajaran berharga mengenai pentingnya kondisi fisik dan strategi dalam pertarungan tingkat tinggi. Dengan evaluasi yang menyeluruh dan persiapan yang lebih baik, ia bisa kembali ke octagon dengan performa yang lebih optimal.
Ambisi dan Tujuan
Diniz memiliki ambisi besar untuk menebus kekalahannya dan menunjukkan dirinya sebagai salah satu petarung terbaik di divisi heavyweight. Dengan dukungan dari tim pelatihannya dan dedikasi yang tinggi, ia siap untuk kembali membangkitkan semangat para penggemar MMA di seluruh dunia