Max Holloway, petarung yang berasal dari Hawaii,

merupakan salah satu figur yang paling dihormati dalam sejarah divisi featherweight UFC. Dikenal dengan julukan “Blessed”, Holloway memiliki gaya bertarung yang berfokus pada volume pukulan yang mengesankan, stamina yang luar biasa, dan semangat juang yang tak pernah pudar. Bagi para penggemar MMA, Holloway lebih dari sekadar petarung handal—ia merupakan simbol ketahanan sejati.

Awal Karier dan Kebangkitan di UFC

Max Holloway memulai karier profesionalnya di dunia MMA pada usia yang sangat muda, dan bergabung dengan UFC ketika baru berusia 20 tahun. Meskipun mengalami beberapa kekalahan di awal, ia cepat beradaptasi dan berkembang menjadi salah satu petarung terbaik di dunia.
Kemenangan Beruntun yang Mengangkat Namanya
Setelah mengalami kekalahan dari Conor McGregor pada tahun 2013, Holloway mencatat rangkaian kemenangan yang mengesankan di divisi featherweight. Ia berhasil mengalahkan banyak petarung ternama seperti Cub Swanson, Charles Oliveira, dan Jeremy Stephens. Konsistensi performanya membawanya ke kesempatan bertarung memperebutkan gelar.
Menjadi Juara Dunia
Pada tahun 2017, Holloway berhasil mengalahkan José Aldo dua kali berturut-turut—menjadi juara dunia featherweight yang sah. Kemenangan ini menandakan dimulainya era baru di divisi 145 pon dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petarung terhebat sepanjang masa.
Gaya Bertarung: Volume, Tekanan, dan Ketangguhan
Max Holloway terkenal karena volume serangan yang luar biasa. Ia bisa meluncurkan ratusan pukulan dalam satu ronde tanpa kehilangan konsistensi. Ini menjadikannya sangat sulit untuk dihentikan, bahkan oleh petarung-petarung top.
Mesin Pukulan yang Tidak Pernah Lelah
Holloway kerap memecahkan catatan jumlah pukulan signifikan dalam satu pertarungan. Salah satu penampilan terbaiknya terjadi saat melawan Calvin Kattar, di mana ia berhasil mengirimkan lebih dari 400 pukulan bersih—yang masih menjadi rekor UFC hingga saat ini.
Daya Tahan dan Mental Baja
Salah satu kekuatan terbesar Holloway adalah kemampuannya menerima pukulan dan terus maju. Ia jarang menunjukkan kelemahan di dalam oktagon, bahkan saat berhadapan dengan striker paling mematikan. Kombinasi antara teknik dan daya tahan inilah yang membuatnya sangat dihormati.
Warisan dan Masa Depan di UFC
Meskipun pernah kehilangan gelar kepada Alexander Volkanovski dalam pertarungan yang ketat, Holloway tetap menjadi sosok yang disegani di divisi featherweight dan lightweight. Ia terus menunjukkan performa yang tinggi dan membuktikan bahwa dirinya masih relevan.
Juara di Hati Para Penggemar
Max Holloway bukan hanya seorang juara di dalam ring, tetapi juga di luar oktagon. Sikapnya yang rendah hati, semangat juangnya yang tinggi, dan hubungan dekat dengan komunitas di Hawaii membuatnya dicintai banyak orang. Ungkapan khasnya, “It is what it is,” menjadi simbol dari sikap santai namun kuat yang dimilikinya.