Atlet MMA

Thiago Santos: “Marreta” Sang Petarung Tangguh dari Brasil

BY www.bambubet.com

Thiago Santos, yang dikenal dengan julukan “Marreta”

(yang berarti “palu” dalam bahasa Portugis), merupakan salah satu petarung MMA paling dinamis dan karismatik yang pernah ada di Ultimate Fighting Championship (UFC). Lahir pada 7 Januari 1984 di Rio de Janeiro, Brasil, Santos dibesarkan di lingkungan yang keras, tetapi justru hal itu membentuknya menjadi individu yang tangguh dan penuh tekad.
Sebelum terjun ke dunia MMA, Thiago adalah seorang petarung Muay Thai dan juga mengikuti ajang realitas The Ultimate Fighter: Brazil 2 pada tahun 2013. Meskipun tidak meraih juara dalam acara tersebut, penampilannya menarik perhatian UFC dan memberikannya kontrak untuk bertarung di divisi middleweight.
Gaya Bertarung dan Perjalanan Karier
Ciri Khas: Kekuatan Knockout yang Menakutkan
Thiago Santos terkenal karena gaya bertarung yang agresif dan dinamis, serta kekuatan pukulan yang luar biasa. Julukannya “Marreta” benar-benar mencerminkan cara bertarungnya: langsung, keras, dan menghancurkan.
Ia memiliki reputasi sebagai salah satu striker paling mematikan di UFC, dengan kemenangan KO atas sejumlah nama terkenal seperti Jimi Manuwa, Jan Błachowicz, dan Jack Hermansson. Santos sering kali menggunakan tendangan tinggi, pukulan hook, dan kombinasi cepat untuk menjatuhkan lawannya bahkan sebelum ronde pertama berakhir.
Pindah ke Light Heavyweight dan Mendekati Gelar
Setelah cukup lama bertarung di kelas middleweight, Santos naik ke kelas light heavyweight (205 lbs). Keputusan ini ternyata membawa perubahan positif bagi kariernya. Penampilannya semakin tajam, dan dia berhasil meraih beberapa kemenangan mengesankan yang membawanya ke pertarungan perebutan gelar melawan Jon Jones pada tahun 2019.
Dalam pertarungan tersebut, Santos memberikan perlawanan yang sengit dan bahkan bertarung dengan cedera di kedua lututnya, namun masih mampu bertahan hingga ronde kelima. Meskipun kalah tipis melalui keputusan split decision, banyak pengamat yang mengapresiasi ketangguhannya dan menyebut pertunjukannya sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah kelas light heavyweight.
Masa Sulit dan Kebangkitan
Setelah pertarungan melawan Jon Jones, Santos harus menjalani operasi besar pada kedua lututnya dan absen cukup lama dari oktagon. Saat kembali ke UFC, ia menghadapi beberapa kekalahan dari nama-nama besar seperti Glover Teixeira dan Aleksandar Rakić, tetapi tetap menunjukkan semangat dan keteguhan yang luar biasa.

Santos dikenal sebagai petarung yang tidak pernah mundur,

bahkan saat menghadapi tantangan fisik maupun mental. Ia terus berlatih keras dan menjaga reputasinya sebagai salah satu petarung yang paling ditakuti di divisinya.
Kehidupan Pribadi dan Warisan di Dunia MMA
Kehidupan di Luar Oktagon
Di luar oktagon, Thiago Santos adalah sosok yang rendah hati dan sangat mencintai keluarganya. Ia menjalin hubungan dengan Yana Santos (Yana Kunitskaya), sesama petarung UFC asal Rusia, dan mereka dikaruniai seorang anak bersama.
Thiago juga aktif melatih petarung muda dan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Brasil, terutama yang berasal dari latar belakang sulit seperti dirinya.
Warisan dan Pengaruh dalam MMA
Meskipun belum pernah meraih sabuk juara UFC, Thiago Santos meninggalkan warisan penting dalam MMA: teladan tentang keberanian, semangat juang, dan kekuatan tekad. Ia menunjukkan bahwa seorang petarung tidak hanya diukur dari jumlah kemenangan, tetapi juga dari cara bertarung dan keteguhan hati yang ia perlihatkan setiap kali melangkah ke dalam oktagon.

www.bambubet.com

Written by

www.bambubet.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *