Chris Weidman adalah sosok yang sangat terkenal dalam dunia

Mixed Martial Arts (MMA), terutama karena pencapaian bersejarahnya saat mengalahkan salah satu legenda UFC, Anderson Silva. Mantan juara dunia kelas menengah UFC ini dikenal sebagai petarung dengan latar belakang gulat yang kokoh, tekad yang luar biasa, dan kemampuan untuk mengejutkan lawan-lawannya di dalam oktagon. Walaupun kariernya mengalami naik turun, warisan Weidman dalam sejarah MMA tetap tak tergantikan.

Awal Karier dan Latar Belakang Gulat

Fondasi Kuat dari Gulat NCAA
Chris Weidman dilahirkan pada 17 Juni 1984 di Baldwin, New York, dan tumbuh sebagai atlet yang berbakat dalam berbagai olahraga. Ia menonjol dalam olahraga gulat selama masa sekolah dan melanjutkan prestasinya hingga ke tingkat perguruan tinggi. Weidman adalah pegulat NCAA Division I, dan dasar gulat inilah yang membentuk landasan kekuatannya di dunia MMA.
Dengan dasar grappling yang kuat dan etos kerja yang tinggi, Weidman memulai karier MMA profesionalnya pada 2009. Ia meraih kemenangan demi kemenangan secara mengesankan, yang kemudian membawanya ke panggung terbesar — Ultimate Fighting Championship (UFC).
Momen Legendaris: Menghentikan Dominasi Anderson Silva
Mengukir Sejarah di UFC 162
Karier Weidman melonjak drastis ketika ia mendapat kesempatan untuk menantang Anderson Silva, juara kelas menengah UFC yang saat itu tidak terkalahkan selama hampir tujuh tahun. Pada UFC 162 (2013), Weidman mengejutkan dunia dengan mengalahkan Silva lewat KO di ronde kedua. Kemenangan ini dianggap sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah UFC, dan menjadikan Weidman sebagai juara dunia kelas menengah yang baru.
Membuktikan Diri di Rematch
Banyak yang menganggap kemenangan Weidman atas Silva sebagai keberuntungan. Namun, dalam rematch di UFC 168, ia kembali menang — kali ini karena cedera kaki yang mengerikan yang dialami Silva. Meski berakhir tragis, hasil tersebut mengukuhkan dominasi Weidman sebagai juara yang sah.
Puncak Karier dan Tantangan Berat
Pertahanan Gelar dan Laga Epik
Setelah menjadi juara, Weidman mempertahankan gelarnya beberapa kali, termasuk menghadapi petarung papan atas seperti Lyoto Machida dan Vitor Belfort. Kemenangan-kemenangan ini menegaskan bahwa dirinya bukan sekadar bintang satu kali, melainkan juara sejati.
Namun, tantangan mulai muncul ketika ia menghadapi Luke Rockhold di UFC 194. Dalam pertarungan yang ketat, Weidman kalah TKO dan kehilangan sabuk juaranya. Sejak saat itu, ia mengalami beberapa kekalahan berturut-turut yang sempat membuat banyak orang meragukan masa depannya di UFC.
Cedera Parah dan Perjuangan untuk Bangkit
Pada tahun 2021, saat melawan Uriah Hall, Weidman mengalami cedera parah — kakinya patah saat menendang lawan, dalam insiden yang mirip dengan cedera Anderson Silva di masa lalu. Momen ini menjadi titik terkelam dalam kariernya. Namun, Weidman menunjukkan mental juara dengan menjalani operasi dan rehabilitasi yang panjang, serta bertekad untuk kembali bertarung.